Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jamaah Yasinan Berwisata Religi ke Wali Jateng

Di kawasan kabupaten yang saya tinggali, ada banyak kelompok masyarakat yang membuat jamaah yasinan. terutama pada kaum hawa. Jadi sekelompok ibu ibu membuat jamaah yasinan yang anggotanya adalah warga dari sebuah Rukun Tetangga (RT). Ya benar satu RT. Dan kebetulan saya yang ditunjuk sebagai pemimpin tahlilan (dianggap kyainya) oleh Jamaah Yasinan Ibu RT 4 Warga Bendansari Tahunan Jepara.


Agenda Ziarah pada hari senin, tanggal 18 Desember 2023, dan Bus datang di Lokasi penjemputan pukul 5 pagi. sesaat itu, langsung ibu ibu dan jamaah yasinan semuanya dan juga peserta naik ke dalam bus yang harus diberangkatkan pukul 5.30 WIB. Bus yang kami pakai adalah Bus AL HIJRAH Jepara. Cukup nyaman dan Bus suspensi besar. Hanya saja tempat duduk depan untuk tour leader tidak sampai ke kepala bagian senderannya. Sehingga kepala dak bisa senderan yang mengakibatkan tour leader harus melek terus sampai pulang hhahaha...


Inilah Bus AL Hijrah sebagai penampakan dari depan. Dan yang ikut ke foto adalah pengurus mushola Baitul Muttaqin Bendansari Tahunan Jepara yang bernama Bapak Moh Salim. 


Ya itulah sedikit kelebihan dan kekurangan dari fasilitas bus Al Hijrah yang kami tumpangi. Namun yang paling penting adalah sopirnya adalah tetangga kami sendiri yaitu warga RT 01 BEndansari Tahunan Jepara. Beliau dipanggil dengan sebutan Doel Kinyo. Padahal namanya bagus tetapi mendapat sebutan seperti itu, ya itulah namanya juga panggilan ke akraban. kalo orangnya ridlo ya dak apa apa. 

Perjalanan pertama kami ziarah seperti pada umumnya masyarakat Jepara, adalah berziarah Sunan Mantingan terlebih dahulu baru kemudian meluncur ke tujuan. Biasanya begitu sih. hehe.

Tujuan pertama adalah Sunan Kalijaga yang ada di Demak Bintoro. Kami sampai di demak pukul 9 pagi. karena makan pagi atau sarapannya ada di dalam bus dengan nasi box atau kotak yang sudah dipersiapkan oleh panitia Wisata Religi. Panitia sudah menyiapkan sarapan dan makan siang. sehingga bisa lebih ringan di perjalanan dan dapat menyingkat waktu. Makanan di dalam nasi box biasanya dipisah dan nasinya di bungkus seperti nasi KFC sehingga bisa bertahan cukup lama, sampai malam pun tidak basi. 

Di Sunan Kalijaga kami langsung berziarah dan kami turun dari Bus yang Parkir di tempat Parkir BUS Sunan Kalijaga dan berjalan menuju Makam Sunan Kalijaga. Oh iya sebagai informasi bahwa saat ini, Uang Parkir BUS besar ditarik sebesar Rp. 180.000,- Per Busnya. Jadi untuk Anda yang panitia perjalanan bisa menyiapkan uang parkir ini agar tidak kelabakan. 

Jamaah Yasinan kami ini cukup enerjik sehingga mereka berjalan cukup cepat sampai tidak melirik jajanan sepanjang perjalanan ke malam Sunan Kalijaga, Hal ini ternyata sudah di setting bahwa nanti belanja di Pasar Batik Pekalongan, ternyata. haha. 

Masuk di area makam biasanya panitia diminta laporan dan memberikan sedekah, biasanya seikhlasnya. Tetapi bisa dianggap maklum setiap rombongan minimal Rp.50.000,- lebih juga boleh. jadi panitia disini di sunan kalijaga sudah menghabiskan 230 ribu rupiah. 

Kami pun berziarah seperti tahlilan biasa dan bertawasul kepada sunan Kalijaga. dan selesai kami berjalan menuju Bus kembali di Tempat Parkiran. 


Kami berangkat menuju Sapuro Pekalongan Pukul 10.00 WIB sampai di Sapuro Pukul 11.30 WIB Waktu yang singkat karena hari kerja bukan hari liburan. jadi sepi di perjalanan tidak macet. Kami di Sapuro berziarah kemudian sholat jamak qashar takdiman di Mushola Sapuro.

Disini cukup padat peziarahnya, terlihat dari mana-mana dan yang paling jauh dari sumatra untuk berziarah sumatera jawa madura. Wow keren sekali. Emang bener bener niat safar jamaahnya. Keren. 

Kami pun selesai langsung mengambil Dokumentasi dan menuju Pasar Batik Pekalongan. Dan Panitia Memberi Waktu Belanja sampai pukul 15.00 WIB. hehe waktu yang cukup panjang sehingga waktu ini bisa dimanfaatkan oleh kru bus baik supir maupun kernetnya untuk beristirahat. Kebetulan ada musholanya sehingga sopir memilih tidur di mushola. sementara jamaah ibu ibu yang suka belanja mereka sudah belanja sesuka hatinya. 


Setelah selesai dari Pasar Batik kami berangkat ke Pemalang, yaitu tempatnya Syaikh Samsudin Pantai Widuri. Sebenarnya tempat ini awalnya kontroversial, karena keberadaan makam tidak diketahui siapa sebenarnya orang yang dimakamkan, namun akhirnya di sebut dengan makam Syaikh Samsudin. Makam ini juga tergolong baru namun cukup berkembang pesat seperti dengan makam baru di semarang yaitu Syaikh Jumadil Kubro dan KRT Sumodiningrat. Namun Akhirnya kedua makam disemarang tersebut dinyatakan Palsu oleh sebagian orang. karena memang banyak kontroversi. Terutama pada KRT Sumodiningrat yang memang di gugat oleh keluarganya yang ada di Yogyakarta, Karena sebenarnya Makam asli ada di yogyakarta. 


Setelah selesai ziarah di makam syaikh samsudin, kami dikejutkan dengan salah satu jamaah kami yang mengalami kegelisahan dan teringat suaminya yang sudah meninggal, karena kesedihan yang mendalam itu mengakibatkan syok yang teramat dalam. kami mengira kena jin, karena di depan kami ada seorang santri dari jamaah peziarah yang kesurupan yang tidak sadarkan diri. Kami pun segera mengatasi masalah ini dengan merapalkan rukyah syar'i kepada jamaah kami yang kena syok mental tersebut. 

Dan kami pun pulang dengan sedikit keganjilan, dan akhirnya kami putuskan untuk dzikir bersama di dalam bus untuk membuang yang tidak boleh terbawa. Dzikir yang kami baca adalah dzikir tahsin untuk perlindungan diri kami. Kami baca saat waktu Maghrib dan juga kami niatkan untuk jamak qashar takhir. 

Kami pun sholat maghrib dan isya di waktu isya di demak tepatnya di warung makan dan kami sholat disitu. dan kemudian kami pulang dengan membawa suasana bahagia dan senang karena peserta jamaah senang sudah berziarah bersama kami. Sekian terimakasih semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Jamaah Yasinan Berwisata Religi ke Wali Jateng"