Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pagar Berkat Lebih Kuat dari Pagar Beton

 'Pagar Berkat' Lebih Kuat dari Pagar Beton


BerkatBerkat (Makanan yang dibagikan kepada para hadirin) yang disajikan pada acara tahlilan pada intinya adalah sedekah yang dengan sukarela disajikan oleh ahli waris --atau yang masih saudara-- yang pahalanya ditujukan untuk yang sudah meninggal (ihdä ats tsawab). 

Di samping pembacaan kalimah thoyyibah, di kampung saya, atau juga di kampung-kampung lainnya, sebelum tahlilan biasanya ada 'maw'idhoh hasanah'. Jika maw'idhoh ini disampaikan secara masif --apalagi teroganisir dan terstruktur -- dengan materi pilihan (tematik) yang penting, menarik dan dibutuhkan jama'ah (yang pokok addoruri), acara tahlilan bukan hanya merupakan ritual pembacaan kalimah thoyyibah dan sedekah yang hukumnya sunnah. Namun juga kesempatan emas untuk 'menyisipkan' atau mengisikan dengan ilmu-ilmu Ahlussunnah utama nya yang bersifat dasar/pokok yang hukumnya wajib diketahui oleh setiap mukallaf ('aqil-baligh) kepada masyarakat. Karena sebagian masyarakat masih enggan, malu atau malas untuk datang ke majlis ilmu. Namun giat dengan semangat 45 ke majlis tahlilan.

Nah, jika tahlilan sudah dikemas dengan ciamik antara dzikir dan ta'lim, maka yang dihadiahkan pahalanya kepada yang orang yang sudah meninggal, bukan hanya pahala kalimah thoyyibah yang sunah namun juga pahala jiping --ngaji kuping-- yang tentu lebih besar pahalanya. Plus edukasi pada orang banyak. 

Membaca kalimah tahlil (laa ilaaha illallah) 

Membaca kalimat tahlil satu kali saja, pahalanya sangat besar. Yang saya dengar dari ulama, seandainya pahala membacanya dirupakan benda, maka jika ditimbang pahalanya lebih lebih berat dibandingkan bumi dan langit dengan tujuh lapis keduanya. 

Ini baru satu kali, lalu betapa agung pahalanya jika dibaca berkali-kali. Belum lagi bacaan Al Quran, tasbih, tahmid, hawqolah, sholawat istighfar dll. 

Beluuuuum lagi pahalanya mengaji. Betapa besar pahala tahlilan yang di satu paket kan dengan 'maw'idhoh hasanah'. 

Bukan hanya itu, tahlilan bisa menjadi alat perekat saudara bahkan masyarakat secara lebih luas. Saudara yang jauh akan mendekat. Masyarakat sekitar akan berkumpul dalam suasana keakraban dengan nuansa dzikir dan mengaji. 

Dalam tahlil ada 'pagar' berkat yang lebih kuat dibandingkan pagar beton dalam menjaga harmoni masyarakat. 

Apalagi jika sudah tumbuh kesadaran dari imam dan jama'ah, bahwa tahlil juga bisa dijadikan momen mengaji ilmu-ilmu Ahlussunnah yang sudah bersifat bantahan pada golongan yang ekstrim atau bahkan radikal di luar Ahlussunnah yang kadang mengatasnamakan Islam yang mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wah ini namanya tahlilan kelas VVIP. Benar-benar benteng yang kokoh.

Posting Komentar untuk "Pagar Berkat Lebih Kuat dari Pagar Beton"