Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malaikat tidaklah Merampas Jatah Hidup Manusia

Hasan al-Bisriyy (رضي الله عنه) berkata:


"Bila seseorang meninggal dunia dan keluarganya mulai menangis dan meratap, berdirilah Malaikat Maut di pintu dan memutar diri menghadap mereka serta berkata:

"Aku tidak merampas jatah hidupnya (dia telah selesai menghabiskannya). Aku tidak memperpendek masa hidupnya. Aku diperintahkan untuk mengunjungi rumah ini lagi dan lagi, hingga tak ada lagi penghuninya yang tersisa dalam keadaan hidup."

Beliau, Hasan al-Bisriyy melanjutkan berkata:

"Demi Allaah! Apabila yang berbela-sungkawa saat itu bisa melihat Malaikat Maut dan mendengar apa yang dikatakannya, maka mereka akan melupakan si Almarhum dan mulai mencemaskan diri mereka sendiri."

------------------

Urutan Kemulian Derajat diantara Manusia dan Malaikat

Makhluk Allaah yang paling mulia adalah Para Nabi, dan Nabi yang paling Mulia adalah sayiduna Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Nabi Ibrahim, kemudian Nabi Musa, kemudian Nabi 'Isa, kemudian Nabi Nuh 'alaihimussalam.

Derajat selanjutnya, setelah para Nabi adalah pembesar para Malaikat; yaitu Malaikat Jibril, Mikail, 'Azrail, Israfil, dan malaikat Pemikul 'Arsy.

Derajat selanjutnya setelah para pemuka Malaikat, adalah para pemuka wali dari bangsa Manusia, yaitu; Abu Bakr ash-Shiddiq, Umar ibn al-Khathab, 'Utsman ibn 'Affan, 'Ali dan sepuluh sahabat yang diberitakan oleh Nabi dengan khabar masuk surga dalam satu majlis sekaligus (al-'Asyarah al-Mubasysyarun Bi al-Jannah) radhiyallahu 'anhum.

Kemudian selanjutnya seluruh 'Awamnya para wali dari bangsa manusia. Dan selanjutnya seluruh 'Awamnya para malaikat, dan semua malaikat adalah wali-waliyullah.

Posting Komentar untuk "Malaikat tidaklah Merampas Jatah Hidup Manusia"